Semoga tidak lagi kamu

Tuesday, November 28, 2017

Ada rasa sedih saat melihatmu bahagia.
Bukan karena aku tidak ingin kamu bahagia,
melainkan karena bukan aku yang membahagiakanmu.
Ini menyakitkan.
Seperti pukulan yang sebenarnya ingin buatku tersadar,
supaya aku dapat melihat Tuhan.
Kenangan akan membuatku dipenuhi kesepian,
doa dapat melahirkan semangat,
kemudian aku bisa bangkit.

Namun ketahuilah sebelum aku sudah tak lagi mencintaimu,
ini darahku, mengalir, membawa bayang-bayangmu,
mengelilingi tubuhku,
dan jantungku berdenting agar kamu menari dipikiranku.
Sebab ada satu hal yang sampai hari ini membuatku bangga menjadi aku; kamu
mampu terima aku apa adanya.

Aku meminta ampun kepada Tuhan bahwa aku pernah berharap
kalau suatu saat, ketika angin menghempasku hilang
dari daya ingatmu, aku ingin tak pernah lagi menginjak bumi.

Hidup kini bagai dinding rumah yang dingin.
Aku bagai menjadi paku, kamu bagai menjadi lukisan,
dan cinta itu palunya.
Cinta memukul aku, memukul aku dan memukul aku
sampai aku benar-benar menancap kuat.

Pada akhirnya, semoga, tidak kamu lagi yang aku lihat
sebagai satu-satunya cahaya dalam pejamku
sebelum pulas.

Semoga tidak lagi kamu
Karya : Zarry Hendrik

Menemukan sajak ini di Twitter pagi tadi, yang mengingatkanku akan mimpi semalam.

No comments:

Post a Comment

 photo envye.jpg
envye blogger theme