Back to the past : Stadhuis Van Batavia

Friday, April 7, 2017

Stadhuis Van Batavia, nama ini tidak cukup terkenal atau dikenal khalayak ramai. tapi yang pasti hampir seluruh wisatawan yang datang ke Kota Tua Jakarta/Jakarta Old Town pasti pernah masuk kedalamnya! yap! Stadhuis Van Batavia itu adalah Museum Fatahillah dalam pengucapan bahasa belandanya, cantik bukan? persis sekali dengan arsitektur bangunannya yang selalu mengagumkan! loveable! (kalau sekarang disebutnya Instagramable)


Weekend kemarin aku pergi jalan-jalan (lagi) ke Kota Tua Jakarta, tempat wisata ini menjadi my favorite all the time gak akan pernah bosen kalau diajak ke Museum/old buildings karena aku suka bangeeeet sama architecturenya, yang keindahannya gak pernah terhapus oleh waktu & jaman. Love at the first sight aku sama old colonial building ga pernah luntur, selalu cinta dan suka. kepingin banget punya rumah bekas rumah belanda gitu ughhh Pasti ada juga kan, cewe-cewe yang jatuh cinta sama keindahan sejarah kita? share ceritanya ke aku ya!

Boleh dibilang aku sudah hatam keliling museum yang ada dijakarta, dan ga pernah bosen untuk dateng lagi, jadi siapa bilang museum ngebosenin? di Museum kita bisa belajar, melihat, merasakan, betapa hebatnya orang dulu membangun kehidupan, pemerintahan, perdagangan dan berkat mereka kita bisa jadi bangsa yang maju seperti ini.


Disekitaran komplek jakarta tua, museum favorite aku itu yang pasti Museum Fatahillah, Museum Bank Indonesia, dan Museum Bahari. ketika gedung itu membuat aku jatuh cinta dan pingin banget merasakan kehidupan yang pernah "ada" didalam gedung itu!

Ada juga gedung cantik peninggalan kolonial, yaitu Gedung Arsip. arsitekturnya bergaya colonial cina gitu. Gedung itu sekarang sering digunakan untuk pernikahan, dan ya aku punya mimpi untuk menikah disana juga! (Walaupun jauh dari ciputat :p)

Untuk masuk kedalam Museum Fatahillah kita cukup membayar Rp5000,00 aja. dan kita akan mendapatkan pengalaman dan ilmu yang banyak!Dari lantai atas kita dapat melihat lapangan yang luas, yang penuh dengan pengunjung menikmati keindahan gedung, atau bermain sepeda. sayangnya, terlalu banyak pedangan kaki lima membuat jalan dipinggir museum dan lingkungan sekiat museum menjadi terlihat sumpek dan kotor.

Aku juga sedih, melihat banyak gedung tua yang disewakan untuk menjadi toko seperti Ind*mart, atau restauran masakan padang, mungkin memang diizinkan, tapi rasanya kok aku ga rela ya :D


Jadi ngebayangin... dulu pada masa kolonial pegawai yang bekerja di gedung stadhuis ini menyaksikan orang-orang yang di eksekusi mati di tengah lapangan ini? ngebayanginya seram ya, tapi untungnya kejadian buruk dan mengerikan itu tidak terulang dijaman sekarang, malah lapangan yang mempunyai kisah seram itu menjadi lapangan yang seru dan ramai.

Selain itu didalam museum ini, terdapat banyak benda-benda sejarah yang emang cantik, lihat deh tempat kunci ini, bentuknya heart kok cute sekali ya? mungkin lemari ini dulunya dibuat untuk salah satu anak petinggi belanda hehe boleh buat saya ga?

 

 

 

Psssttt dan banyak banget spot foto instagramable disini hehe gak lupa dong aku foto-foto juga, bagus-bagus sih! asal kalian tidak menyentuh barang-barang apalagi merusak barang peninggalan sejarahnya ya!

Sehabis muter-muter di Museum Fatahillah, aku neduh dulu, mau ngopi-ngopi cantik plus nyemil gitu. nyobain deh ke Cafe Batavia, yang letaknya persis depan-depanan dengan Museum Fatahillah. Suasana cafe-nya cozy banget cocok buat chill bareng temen/sahabat/pacar! aku (karena baru pertama kalinya) pengen banget duduk disampaing jendela yang ada dilantai 2 cafe ini, tapi karena penuh terus jadi terpaksa duduk didekat dekat jendela aja. Harga disini lumayan mahal untuk makanan yang "kaya begini" aja, tapi worth it ko sama apa yang kita dapatkan.

Seperti tempat duduk yang nyaman, tempat makan yang nyaman, pemandangan yang exclusive, terus kopi yang enak plus plus ice cream chocolate-nya super enak aku suka banget!!! agak pait-pait manis gitu kalian wajib coba.


Dan pastinya aku bakalan datang lagi ke cafe ini, mau nongkrong-nongkrong cantik di lantai dasarnya, pesan kopi enaknya, ngobrol-ngobrol sama orang terkasih sambil dengerin live music-nya datengnya sore menjelang malam, pasti romantis dan berkesan tentunya!

Jadi... begitulah cerita weekend aku kali ini. Weekend depan kemana ya?

Xoxo,

Nadia Amanda.

Short Holiday : Palembang

Wednesday, April 5, 2017

Kalian pasti setuju kalau Love & Hate merupakan dua hal yang berlawanan, tapi mungkin juga dua hal tersebut dapat dirasakan bersamaan. Ya itulah relationship aku dengan Kota Palembang, kampung halaman tercinta tapi aku benci. Em kayaknya bahasa benci kasar sekali ya untuk menggambarkan ketidaksukaan aku dan sekaligus kecintaan aku dengan kota ini.

Kalau ditanya kenapa ga suka begitu sih? uh banyak sekali jawaban yang akan aku tulis disini ahaha salah satunya aku ga suka kebiasaan merendahkan seseorang berdasarkan "Level" / "uang" / "kecantikan" dan perempuan yang "sekolah" juga. gak semua emang, tapi kebanyakan gitu.

Dari kecil sampai sebesar sekarang, setiap kali mau pulang ke palembang aku pasti udah mikirin baju apa nanti yang aku pakai disana, pantes ga? cocok ga? bakalan di omongin orang ga? jadi udah insecure sendiri.

Semakin besar, aku pura-pura ga peduli lagi sama hal-hal kayak gitu and I believe I've my own destiny jadi yaudalah ya orang mo ngomongin apa, toh mereka ga ngasih aku uang jajan, ga ngasih aku makan minum.

yah begitu lah garis besarnya, buuut I luv ma familia so much :( can't life without them. oleh karena itu, setelah aku sebesar sekarang aku akan lebih open dan menghargai perbedaan ini, belajar menerima dan belajar menyukai. kalau asik kenapa ga suka juga? aku suka makanan disana, karena kita makan sama-sama. aku suka kumpul-kumpul keluarga. aku suka adat yang masih dipakai di kota ini. aku suka banyaaak pemandanganya, rumah-rumahnya! karena aku lahir dari orang yang lahir di kota ini. Gimana ga cinta?

Karena aku cinta kota ini, ketika ada teman yang mengundang aku untuk datang ke acara weddingnya dipalembang aku langsung bilang "gue dateng yaa ke kawinan elo!" jadilah aku pergi ke palembang bersama 4 orang teman dan sekaligus menjadi guide mereka. we do so much time to have fun! Mulai dari naik pesawat bareng sama temen-temen dan merasakan di PHP-in sama Lion Air bareng-bareng (this is my first time flight to palembang untuk kondangan temen, bukan rumah sodara! so excited yes!) terus ngajak temen-temen yang kehidupannya diluar inner cycle family aku whoa.
mereka aku ajak ke rumah Ami aku, terus jalan-jalan sama keluarga aku, mampir kerumah sodara yang lain. seru!

Kita tour ke Kp Almunawar di palembang, can't believe aku jadi tourist di kampung sendiri hahaha padahal dari kecil udah lari-lari disini. kampung-nya jadi makin indah, berkat bantuan pemerintah untuk menata rumah-rumah tua, and you know, I love old buildings.



 
 




ini di Kp Almunawar loh, do you believe me guys? jadi cantik sekali!


Dan kemudian ami ali (om) ngajakin kita ke pulau kemaro, salah satu tempat hits di palembang. oia menurut pendapat aku secara pribadi Pulau Kemaro ini biasa banget, cuma kuil sama pagoda. yang bagusnya itu perjalanannya kita naik perahu menyusuri sungai musi yang cantik, bisa liat galangan kapal, kapal batu bara, tongkang, pelabuhan bongkar muat dan instagram able deh! wajib foto kaya foto aku yang dibawah ini ya :p


 


Malamnya, kami pergi ke tempat iconic lainya yaitu Jembatan Ampera The Red Bridge ! cantik sekali pemandanganya ketika malam, jadi romantis! kita beli makan malan KFC, haha yas KFC tercinta buka store tepat di benteng kuto besak yang mempunyai view jembatan ampera.

gak lupa, kita foto-foto dong!




Besoknya, hari yang aku tunggu-tunggu. kenapa? pertama mau ke kondangan Ami, yang kedua kesempatan aku untuk mencintai kota ini! jadi sangat deg-degan ya...tempat kondangan ami lumayan jauh, kita lumayan ribet nyarinya tapi ketemu juga alhamdulillah. ami cantik banget, manglingi. jadi mau nikah :( mau banget.

 

 

Terus tha-dha! kesempatan aku untuk mencintai kota ini! 2 jam yang singkat banget tapi berkesan. ntah akunya yang kesenangan sampe ga ngerasa hal lain, atau gimana ya?

Dipesawat sepanjang perjalanan, aku kebanyakan mikir. sepertinya aku akan mencintai kota ini. aku jadi rindu, jadi mau kembali sekarang juga, secepatnya.

Tapi... 2 minggu berlalu, kesempatan yang membuat aku mencintai kota ini malah memutuskan untuk membuat aku semakin males, jadi kesel. salah aku apa ya? jadi ngambang lagi, aku harus tetap mencintai kota ini atau gak peduli aja? karena waktu berlalu, aku membiarkan kesempatan itu hilang, biarkan aja semuanya mengalir. aku yakin pasti ada saatnya untuk mempunyai alasan (lagi) untuk mencintai kota ini atau ada alasan (lagi) untuk membenci kota ini.
setelah 2 bulan berlalu, aku diberi alasan untuk membenci kota ini (lagi) dan segala hal yang terjadi padahal aku ga ingin.

So bye palembang, kalau aku kesana nanti beri aku alasan untuk mencintai kamu ya!

Xoxo,

Nadia Amanda.
 photo envye.jpg
envye blogger theme